Rabu, 11 September 2013

Alasan Kenapa Susunan Keyboard tidak Berurutan



Inilah Alasan Kenapa Susunan Keyboard tidak Berurutan

Keyboard diciptakan Tahun 1860-an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai Abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (Kebiasaan) seorang User (Pengguna), kecepatan mengetik menjadi lebih Cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sangat sederhana. Akibatnya, Baris tombol tertentu menjadi sering Macet sehingga menghambat Pekerjaan.

Berdasarkan pengalaman mereka, akhirnya disusunlah Keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak Efisien agar keyboard tidak mudah Jammed yaitu QWERTYUIOP. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara Massal pada Tahun 1873. Seiring berjalannya waktu, Teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan Desain Mekanik yang lebih baik.

Sejumlah desain keyboard Alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup Populer adalah DVORAK Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih Efisien, Cepat dan Egronomis.

Tetapi mungkin karena terlambat, akhirnya DVORAK harus tunduk karena dominasi QWERTYUIOP yang sudah terjadi pada organisasi-organisasi dunia saat itu dan mereka tidak mau menanggung resiko Rush apabila mengganti ke susunan keyboard DVORAK.

Satu-satunya pengakuan adalah datang dari ANSI (American National Standard Institute) yang menyetujui susunan keyboard DVORAK sebagai versi alternatif di sekitar Tahun 1970. Susunan keyboard lainnya yang masih perkembangan dari susunan QWERTYUIOP adalah QWERTZ yang dipakai di negara seperti Hungaria, Jerman, Swiss, dll. Dan AZERTY oleh negara Prancis dan Belgia.

Desain baru ini sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri anda Overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa juga dirasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTYUIOP juga membuat kelingking anda Overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari anda harus menyeberang dari baris ke baris. Bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 Mil per hari dibandingkan dengan DVORAK yang hanya 1 mil.

Namun walaupun seperti itu orang terlanjur ogah berpaling dari desain QWERTYUIOP kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi Problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain ini. Bukannya beralih ke desain lain yang lebih Superior. Bahkan QWERTYUIOP malah dinobatkan menjadi standar Internasional di Tahun 1966.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar