Kupu-kupu
adalah hewan yang dihasilkan dari sebuah proses metaformosis dari
binatang yang bernama ulat. Sebelum menjadi Kupu-Kupu, Ulat adalah
binatang yang mungkin sangat menggelikan atau bahkan ada yang merasa
takut, suka merusak tanaman, memakan dedaunan semaunya.
Transformasi dari ulat ke kupu-kupu adalah salah satu yang paling indah di alam. Dalam kepompong, semua sifat buruk dari ulat berubah ketika ia menjalani “Puasa”. Proses dalam kepompong ini biasanya berlaku sekitar 2 minggu sampai 1 bulan (tergantung jenisnya).
Setelah selesai menjalani “Puasanya” maka berubahlah Ulat tersebut menjadi Kupu-Kupu yang memiliki sayap yang beragam bentuknya.
Ketika
menjadi Kupu-Kupu, jadilah ia mahluk yang Indah dipandang mata,
hinggap di dahan dan hampir tidak pernah ada dahan yang patah karena
di hinggapi oleh Kupu-Kupu. Terbang kian kemari membantu proses
penyerbukan tanaman, hanya memakan makanan yang baik untuk dirinya.
Singkatnya setelah menjalani “Puasa” maka jadilah ia hewan yang
banyak memberi manfaat bagi makhluk lainnya.
Itulah sebuah proses metamorfosis, menjalani “puasa” menjauhkan diri dari makan dan minum, menutup dirinya dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Ia begitu mirip dengan cara manusia “beriktikaf”, yaitu merenung dan melakukan “per-taubat-an”, sehingga keluar menjadi kupu-kupu yang indah, disukai banyak orang dan mempunyai nilai yang tinggi.
Barangkali demikianlah gambaran puasa Ramadhan yang diharapkan terhadap orang-orang yang beriman. Umat manusia yang banyak berbuat salah dan dosa, hendaknya bisa belajar seperti metamorfosis ulat ini dan mengubah diri menjadi manusia yang bertakwa dan mudah-mudahan dicintai dan disayang oleh Alloh SWT.
Dan
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik (yang
mengandung) keselamatan. (QS Al-Furqan 25:63)
Orang yang berhasil dalam puasanya, ia akan memilih makanan dari yang halal dan yang baik-baik saja, seperti kupu-kupu yang hanya memilih sari madu bunga terbaik sebagai makanannya. Orang yang berpuasa dan mukmin sejati, akan senantiasa menjauhkan diri dari yang haram, baik makanannya maupun perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar