Selasa, 20 Oktober 2015

Daftar Makanan Anak-anak yang Mengandung Bahan Penyebab Kanker


10.3aspartame.jpg
Daftar Makanan Anak - anak yang Mengandung Bahan Penyebab Kanker - Fakta Unik Copas
Sahabat Fakta Unik Copas , sering kita tidak menyadari kalau makanan yang kita konsumsi bisa menyebakan penyakit, bahkan diantaranya adalah makanan dan minuman instan yang sering di konsumsi oleh anak - anak , diantaranya adalah : .
  • Okky Jelly Drink
  • Okky Bolo Drink
  • Inaco Jelly
  • Happydent White
  • Alloy Jelly
  • Donna Jelly
  • Lotte Juicy Fresh
  • Hore
  • Jas Jus
  • Disney SegarSari
  • Nutrisari Hangat
  • Segar Dingin
  • Frutilo Magic
  • Fortiplus
  • Vidoran Freshdrink
  • Hemaviton Jreng
  • Pop Ice
  • Ice Milk Juus
  • Naturade Gold
  • MariMas
  • Finto
  • Buah Sari
  • MariTeh Instan
  • Teh Sisri
  • Marimas degan
  • Kola-Kola
  • Sparta
  • Pop Drink
Si Manis Peracun Anak
Nyaris 1 juta dolar AS uang riset digelontor

kan, sementara lebih dari 1.900 ekor tikus

dilibatkan. European Ramazzini Foundation

on Oncology and Enviromental, lembaga riset

terkemuka di Italia itu, ingin membuktikan, apakah betul Aspartam sejenis pemanis buatan

itu berbahaya bagi kesehatan.
Ramazzini tidak keliru. Bahkan, fakta yang

mereka kantongi jauh lebih lebih mengerikan

ratusan tikus telah siap menunggu ajal.

Aspartam, pemanis nonkalori yang memiliki

tingkat kemanisan 200 kali gula itu, membikin

tikus-tikus tadi langsung dihajar kanker mematikan. Riset yang digelar pertengahan

2005 lalu itu membuat Uni Eropa kian yakin

dengan keputusan mereka melarang penggunaan

pemanis buatan pada produk makanan. Jajanan

anak-anak, terutama. Jepang, Malaysia,

Brunei, Vietnam, langsung mengekor langkah Uni Eropa. Mereka haramkan pula Siklamat,

jenis pemanis buatan yang diduga dapat memicu

kanker.
Bagaimana Indonesia?
Alih-alih dilarang beredar, produk-produk ini

sejak lama menjadi kawan akrab anak-anak

SD. Mudah ditemui di warung-warung, bahkan

dijajakan secara besar-besaran di supermarket.

Survei Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ) sepanjang Juni hingga Juli di sejumlah titik di

DKI Jakarta membuktikan hal itu.
''Dari 49 sampel yang kami ambil, lebih dari

separuhnya mengandung pemanis buatan dalam

konsentrasi tinggi,'' kata Lies Permana Sari.

Anggota tim peneliti LKJ itu, kemarin (9/8),

membeberkan temuan mereka yang telah

dikonfirmasi laboratorium Sucofindo.
Disebut berkonsentrasi tinggi, sebab produk ini

memuat kadar gula berlipat-lipat. Selain

mengandung gula murni, produk tadi juga

ditambahi pemanis. Padahal Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) jelas-jelas

mengatakan, pemanis buatan hanya digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa

penambahan gula. Adapun sampel-sampel yang

disisir LKJ meliputi produk jelly, permen, dan

minuman. Ini produk jajanan anak-anak.

''Kami sengaja memilih jenis itu,'' dia

menambahkan. Ada 25 merek jelly, 16 merek minuman serbuk, dan delapan merek permen.

Kelebihan zat pemanis ditemukan bukan hanya

pada merek-merek tak terkenal, tetapi juga

brand-brand yang sering nongol di layar televisi.

Bukan cuma mengandung konsentrasi pemanis

tinggi, produk itu juga seperti berupaya menyembunyikan sesuatu. Beberapa produk,

seperti Okky Jelly Drink, Okky Bolo Drink,

Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly,

Lotte Juicy Fresh, Vidoran Freshdrink,

Naturade Gold, dan Mariteh Instant, tidak

mencantumkan batas maksimum penggunaan pemanis buatan Aspartam.
Ini, menurut Lies, menyangkut perkara cukup

penting. Riset European Ramazzini

Foundation tahun silam membuktikan bahwa

pemanis buatan Aspartam berisiko memicu

kanker dan leukimia pada tikus percobaan bahkan

pada dosis pemberian Aspartam hanya 20mg/kg BB.


''Secara anatomis tikus mirip dengan manusia.

Apa yang terjadi tikus amat mungkin terjadi

pula pada manusia,'' kata dr Nurhasan, anggota

tim riset LKJ. Karena itu pencantuman

komposisi pemanis pada produk amat penting, sebab ada acceptable daily intake (ADI) atau

batas jumlah pemanis yang boleh dikonsumsi

seseorang sepanjang hidup.
Bahkan, kata dia, jauh-jauh hari riset BPOM

pada November-Desember 2002 sudah

menunjukkan bahwa konsumsi Siklamat sudah

mencapai 240 persen ADI, sementara Sakarin

pemanis buatan pemicu kanker kemih sebanyak

12,2 persen nilai ADI. Tak pelak, kata Lies, anak-anak merupakan konsumen yang paling

rentan terhadap dampak negatif dari pemanis

buatan. ''Otak mereka masih berkembang,''

terang dia. Beragam riset menunjukkan bahwa

pemanis buatan, terutama Aspartam, berpotensi

memicu keterbelakangan mental akibat penumpukan Fenilalanin menjadi Tirosin pada

jaringan syaraf.
Berbeda dengan tikus, efek dari pemanis buatan

pada manusia memang tak mewujud seketika. Ia

terus berakumulasi dan akan dipanen setelah si

anak beranjak dewasa. ''Karena itu, ini boleh

dibilang silent disease,'' tutur Lies seraya

mengutip riset di Italia yang menunjukkan bahwa sudah ada bukti serangan kanker akibat

konsumsi pemanis buatan.
Apa alasan produsen menaburi pemanis

makanan? Sulit dipungkiri, terang Lies, ini

terkait dengan upaya mereduksi ongkos produksi.

''Kalau dengan sedikit pemanis saja sudah bisa

menggantikan konsentarasi gula, kenapa tidak

dipakai?,'' kata Lies seraya mengatakan bahwa Aspartam, Sakarin, dan Siklamat memiliki

tingkat kemanisan dari 30 hingga 300 kali gula.
Menurut tim LKJ, As'ad Nugroho, BPOM

hingga saat ini berkeras pemanis buatan masih

aman dikonsumsi umum asalkan memenuhi

komposisi. Apalagi ada 50 negara yang masih

memperbolehkan meski soal aman tidaknya

pemanis buatan masih diperdebatkan hingga detik ini. Pada kenyataannya, terang dia,soal

komposisi aman ini banyak produsen yang

membandel.
''Saat minta izin BPOM, mereka memberikan

produk yang komposisinya tepat. Ke pasar,

mereka meluncurkan produk yang lain,'' kata dia.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar