Tanaman bisa mendatangkan emas, dalam arti sebenarnya. Ini penjelasan ilmiahnya: sejumlah pohon punya akar yang menghujam ke dalam Bumi, menyerap nutrisi dan mineral yang dibutuhkannya untuk hidup. Dalam proses tersebut, emas di dalam tanah bisa terangkat ke permukaan.
Dan kini, ilmuwan telah menemukan pohon itu.Para peneliti berharap, fakta ini bisa membantu para penambang mendapatkan emas, apalagi penemuan deposito baru logam mulia ini telah turun 45 persen selama 10 tahun terakhir.
Para ilmuwan di Australia kini fokus pada pohon eukaliptus (eucalyptus). Sebab, jejak emas sering ditemukan di tanah di sekitar tanaman tersebut.
Meski awalnya para ahli belum bisa memastikan, apakah pokok tersebut
bisa menyerap emas dari deposit emas di bawah tanah atau kebetulan angin
menerbangkan debu emas dari lokasi pertambangan.
Ternyata, dugaan pertama yang cenderung benar. Bahwa eukaliptus menyerap emas dari kedalaman tanah.
Dan kini, sekelompok peneliti menemukan bukti perdana bahwa ada partikel emas di dalam jaringan hidup pohon tersebut.
Peneliti menyelidiki daun, ranting, dan kulit pohon eukaliptus yang
tingginya 10 meter di dua lokasi berbeda di Australia, satu di barat,
lainnya di selatan.
Analisis sinar-X mengungkapkan partikel emas dengan lebar sampai sekitar
8 mikron berada dalam sel pohon. Sekitar 10 kali lebih tipis dari
rambut manusia rata-rata.
Sampel lapangan dan percobaan rumah kaca menunjukkan, partikel-partikel
emas -- dalam konsentrasi yang tidak membahayakan pohon -- diserap oleh
akar dan didistribusikan ke jaringan lain, terutama daun -- di mana
konsentrasi emas tertinggi ditemukan.
Temuan tersebut, yang dijelaskan panjang lebar di jurnal ilmiah Nature Communications,
22 Oktober 2013 mengungkap, pohon eukaliptus bisa menyerap deposit emas
sampai kedalaman 35 meter di bawah tanah saat mencari air di tengah
cuaca kering.
"Kami terkesima dengan kapasitas pohon eukaliptus untuk membawa emas
dari kedalaman yang setara tinggi gedung 10 lantai," kata koordinator
penulis studi, Melvyn Lintern, ahli geokimia dari Commonwealth
Scientific and Industrial Research Organization, Australia, seperti
dimuat LiveScience, 22 Oktober 2013.
Kemampuan pohon itu benar-benar luar biasa. Ajaib! Namun, para peneliti tak mengusulkan menambang emas dari pohon eukaliptus.
"Jumlah kandungan emas dalam pohon luar biasa kecil. Dibutuhkan emas
dari 500 pohon bahkan lebih untuk membuat satu cincin saja," kata
Lintern.
Sebaliknya, pohon eukaliptus bisa membantu para penambang emas
mengidentifikasi di mana deposit emas mungkin terkubur. Menjadi pemandu
harta karun.
Cara itu bisa mengurangi waktu yang terbuang, juga mengirit uang dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memburu logam berharga di area yang
sangat luas.
Petunjuk dari Rayap
Tak hanya di pohon eukaliptus, sebelumnya, ilmuwan juga menemukan serbuk emas di dalam sarang rayap.
Aaron Stewart, ahli entomologi dari Commonwealth Scientific and
Industrial Research Organization Australia, menganalisa sampel 222
sarang rayap jenis, Tumulitermes tumuli, berupa gundukan tanah di sekitar area Moolart Well, di wilayah Goldfields, Australia barat -- yang dikenal kaya emas .
Bukan sengaja para rayap membawa emas ke sarang mereka. "Namun akibat
dari kebiasaan mereka membangun sarang, dari bahan yang bersumber dari
kedalaman beberapa meter di bawah permukaan tanah," kata Stewart.
Tak cuma itu, tubuh rayap mengandung logam, yang berasal dari tanaman yang mereka makan. Rayap memiliki organ yang disebut malpighian tubules,
mirip dengan ginjal manusia. Ilmuwan menemukan, tubules bertanggung
jawab membentuk batu kaya logam dalam tubuh hewan kecil itu, seperti
halnya batu ginjal pada manusia. Demikian dijelaskan tim dalam jurnal PLoS ONE.
Stewart dan para koleganya menyarankan para penambang memanfaatkan
rayap. Sebab, ia mungkin jadi petunjuk harta tersembunyi jauh di bawah
tanah.
"Menggunakan sarang rayap bisa membantu perusahaan eksplorasi
mempersempit daerah pengeboran," kata Stewart. "Itu berpotensi menghemat
banyak uang." (Ein/Mvi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar